MAKALAH
KUDA LAUT (Hippocampus
sp.) IKAN PEJANTAN TANGGUH YANG DAPAT MELAHIRKAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuda laut adalah hewan yang unik, tidak hanya karena bentuknya saja. Kuda
laut tidak memilki gigi dan lambung, monogami, serta yang bertugas melahirkan
adalah kuda laut jantan. Kuda laut jantan memiliki kantong perut. Saat kawin,
kuda laut betina menaruh hingga 1500 telur ke dalam kantong tersebut. Proses
pembuahan terjadi secara internal. Lapisan dalam kantong perut dipenuhi oleh
pembuluh darah, lalu kuda laut jantan membuahi telur-telurnya menjadi embrio. Kuda
laut jantan mengandung telur selama 9-45 hari, hingga embrio berkembang menjadi
bayi kuda laut yang ukurannya masih sangat kecil. Kemudian, bayi-bayi
dilahirkan di dalam air. kuda laut jantan seakan menyemprotkan ratusan bayi
keluar dari kantong perutnya, Jumlah rata-rata bayi yang dilahirkan antara 100
hingga 1000. Mekanisme penyesuaian juga ditunjukan oleh kuda laut ini, selain
berfungsi sebagai tempat menyimpan telur, bagian kantung depan pada kuda laut
jantan juga diketahui berfungsi untuk mengatur kadar garam yang berada di
lingkungan sekitar ketika ia melahirkan anak-anaknya, sehingga begitu menetas
dan keluar dari dalam kantung perutnya, sehingga anak kuda laut langsung bisa
menyesuaikan keadaan dirinya.
Jadi,
artikel ini akan menjelaskan bagaimana kuda laut jantan dapat melahirkan,
walaupun populasi kuda laut terus menurun hingga 20% dalam 10 tahun terakhir.
Ini dikarenakan perusakan habitat, polusi, dan perdagangan ilegal untuk
digunakan sebagai obat tradisional di Asia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah berdasarkan latar belakang di atas yaitu:
a.
Bagaimana Klasifikasi dan ciri-ciri Kuda Laut (Hippocampus sp.)?
b.
Bagaimana Keanekaragaman Kuda laut (Hippocampus sp.)?
c.
Bagaimana Mekanisme Kuda laut (Hippocampus sp.) jantan dalam melahirkan?
d.
Apa manfaat Kuda laut (Hippocampus sp.) bagi masyarakat?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas makalah ini bertujuan untuk:
a.
Untuk mengetahui Klasifikasi dan ciri-ciri Kuda laut
(Hippocampus sp.)
b.
Untuk mengetahui keanekaragaman Kuda Laut (Hippocampus sp.)
c.
Untuk mengetahui mekanisme kuda laut (Hippocampus sp.) jantan dalam melahirkan
d.
Untuk mengetahui manfaat Kuda laut (Hippocampus sp.)
1.4 Manfaat
a.
Mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam mengenahi
ciri-ciri kuda laut(Hippocampus sp.)
b.
Mahasiswa dapat mengetahui keanekargaman kuda laut(Hippocampus sp.)
c.
Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kuda laut(Hippocampus sp.) jantan dalam
berkembangbiak
d.
Mahasiswa dapat mengetahui manfaat kuda laut(Hippocampus sp.)
BAB 2.
PEMBAHASAN
Kuda laut (Hippocampus sp.) adalah jenis ikan yang hidup di laut dari genus
Hippocampus dan familia Syngnathidae. Hewan dengan ukuran yang bervariasi
antara 16 mm sampai 35 cm ini dapat ditemukan di perairan tropis dan menengah
di seluruh dunia. Kuda laut (Hippocampus
sp.) merupakan satu-satunya spesies yang
jantannya dapat hamil.
2.1 Klasifikasi dan Ciri-ciri Kuda Laut
(Hippocampus sp.)
Kuda laut (Hippocampus sp.) adalah hewan yang telah mengalami evolusi sejak 40
juta tahun lalu (Fritzhe, 1997). Diistilahkan ke dalam genus Hippocampus
berasal dari bahasa Yunani yang berarti binatang laut berbentuk kepala kuda, (hippos = kepala kuda ; campus = binatang laut).
Klasifikasi
Kuda laut menurut ITIS yaitu:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Class :
Actinopterygii
Order : Gasterosteiformes
Family : Syngnathidae
Genus : Hippocampus
Species :
Hippocampus Sp.
Kuda laut (Hippocampus sp.) termasuk ke dalam jenis ikan yang memiliki
penampilan berbeda dengan jenis ikan lainnya. Kepala kuda laut (Hippocampus sp.) berbentuk segitiga
menyerupai kuda, mulutnya panjang dan runcing membentuk sudut 90˚ dari
badannya, ekornya panjang meruncing di bagian ujung. Ekornya berfungsi untuk
mengaitkan tubuhnya pada suatu substrat seperti rumpul laut, terumbu karang,
atau benda-benda lain yang ada di lingkungan. Ukuran kuda laut berkisar antara
1,5 inci hingga 14 inci. Bagian tubuh kuda laut tertutup oleh keping tulang
berlapis-lapis menyerupai perisai.
Menurut Vincent (1996) kuda laut (Hippocampus sp.) mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut : tubuh agak pipih, melengkung, permukaan kasar, seluruh tubuh
terbungkus dengan semacam baju baja yang terdiri atas lempengan-lempengan
tulang atau cincin. Kepala mempunyai mahkota dan moncong denganmata kecil yang
sama lebar. Ekor prehensil (dapat memegang) lebih panjang dari kepala dan
tubuh. Sirip dada pendek dan lebar, sirip punggung cukup besar dan sirip ekor
tidak ada. Pada kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak
dibawah perut.
Gambar
1. Morfologi kuda laut (Hippocampus sp).
Keterangan :
1. Sirip dada
2. Sirip punggung
3. Sirip anal
4. Kantong pengeraman (brood
pouch).
Kuda laut
menggunakan gerakan matanya secara bebas untuk melihat. Satu mata dapat melihat
pada satu arah dan mata yang satu lagi bergerak ke semua arah. Kuda laut
mempunyai pandangan ganda (binocular vision) yang berhubungan (Hansen, 2002).
Ikan ini memang memiliki bentuk
mulut seperti kuda yang hidup di darat namun memiliki perut yang membusung ke depan
dan bagian kaki yang menyerupai ekor melilit ke arah belakang. Ukuran kuda laut
bervariasi antara 16 mm hingga 35 cm dan dapat ditemukan di perairan tropis di
seluruh dunia.
Beberapa spesies kuda laut
memiliki warna tubuh yang transparan sehingga sering sekali tidak terlihat dan
untuk mengambil gambarnyapun cukup sulit. Sama seperti ikan yang lainnya, kuda
laut ini bernafas dengan insang dan memakan plankton atau hewan- hewan kecil
lainnya yang ada di dalam laut.
Kuda laut juga memiliki sirip pada
kedua bagian sisi tubuhnya yang berfungsi untuk menggerakan tubuhnya. Ketika
kuda laut bergerak bukan hanya siripnya saja melainkan kepala kuda lautpun ikut
bergerak. Kulit kuda laut juga sering disebut sebagai “baju baja” karena kulit
kuda laut tersebut sangatlah keras seperti cangkang yang berfungsi melindungi
diri dari ancaman musuh (Dames, 2000).
Kuda laut termasuk hewan karnivor,
memakan segala jenis hewan kecil mulai dari kelompok crustasea hingga larva
ikan. Kuda laut adalah pemangsa pasif yaitu menunggu makanan lewat dan
menyerang mangsanya dengan cara menghisap ke moncongnya yang agak panjang. Kuda
laut tidak mempunyai gigi dan mangsa ditelan langsung ke dalam sistem
pencernaan (Simon dan Schuster, 1997).
Kemampuan daya cerna kuda laut
sangat cepat, meskipun kuda laut mempunyai saluran pencernaan yang
bergulung-gulung. Anak kuda laut dapat memakan lebih dari 3600 naupili Artemia
selama waktu tertentu. Kuda laut yang berumur satu tahun dapat memakan 23
individu copepoda dan mencernanya selama 5-6 jam (Dames, 2000).
2.2 Keanekaragaman Kuda Laut (Hippocampus sp.)
Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari
kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut terutama di
sepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal, mendiami
tempat-tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan padang
lamun. Dari sejumlah species anggota kuda laut, Hippocampus kuda adalah jenis
yang memiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan tropis
Indo-Pasifik. Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke
timur hingga Kepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan
hingga Pantai Australia (Martine et al,
2005).
Populasi kuda laut terbesar
terdapat diperairan Indo-pasifik. Kuda laut ditemukan di Australia sebanyak 10
spesies, Asia Tenggara ditemukan 7 spesies, Jepang ditemukan 7 spesies dan
disebelah Barat Laut Amerika (Pasifik Selatan) 1 spesies, sedangkan disebelah
barat Atlantik dan karibia ditemukan 3 spesies yang hidup disebelah selatan
laut Amerika. Atlantik Selatan juga mempunyai beberapa spesies dimana tiga
spesies terdapat di Afrika barat. Kuda laut umumnya hidup diperairan dangkal hingga
kedalaman 20 meter, beberapa spesies ditemukan pada kedalaman lebih dari 150
meter (Lourie, et al. 1999). H. whitei,
H. borbouniensis, H. erectus, H. guttulatus, dan H. zosterae hidup di
perairan hangat dan daerah tropis diantara hamparan rumput laut (zosterae,
possidonia, dan halopilla) atau padang lamun. Kuda laut juga hidup di dasar
laut yang ditumbuhi bunga karang lunak (H.
subelong), dijumpai pula diantara karang di daerah tropis (H. comes).
Kuda laut memang salah satu hewan
unik yang juga cantik dari bawah laut, namun ternyata keberadaanya sendiri
sudah cukup sulit ditemui dan sedang menghadapai ancaman kepunahan. Banyak
faktor yang menyebabkan mereka punah, seperti rusaknya terumbu karang yang
merupakan habitat mereka, perburuan oleh manusia yang menjadikannya sebagai
hiasan atau juga di beberapa daerah dijadikan sebagai bahan obat (Wetzel dan
Linkes, 1979).
2.3 Mekanisme Kuda laut (Hippocampus sp.) Jantan dalam Melahirkan
Kuda laut merupakan salah satu ikan yang juga berkembang biak untuk
mempertahannya spesiesnya. Ikan ini berkembang biak dengan cara bertelur di
dalam perutnya dan mengeluarkan bayi-bayi kuda laut bila sudah dirasa cukup
waktu (Petplace, 2003).
Namun yang mengandung bayi-bayi
kuda laut tersebut bukan kuda laut betina melainkan kuda laut jantan yang
mengandung dan melahirkan bayi- bayi lucu tersebut sedangkan kuda laut betina
hanya memproduksi telur. Jadi ketika sang betina telah menghasilkan telur,
telur tersebut akan dikeluarkan oleh betina dan dimakan oleh sang jantan untuk
kemudian disimpan di dalam perutnya.
Selain berperan sebagai ayah yang
baik, kuda laut juga dikenal sebagai hewan yang melambangkan kesetiaan. Hal
tersebut disebabkan oleh cara hidup ikan tersebut yang monogami atau hanya
memiliki satu pasangan dalam hidupnya. Bahkan terdapat beberapa spesies kuda
laut yang apabila salah satu pasangannya mati maka kuda laut tersebutpun tidak
akan mencari pasangan betina kuda laut yang lainnnya hingga kuda laut tersebut
akan mati(Hansen, 2002).
Dari sekian banyak keunikan hewan
laut ini yang paling unik adalah fakta jika kuda laut merupakan satu-satunya
binatang yang jantannya mengandung. Dengan periode kehamilan selama 6-10 minggu
tergantung kondisinya masing-masing. Sebenarnya sama seperti kebanyakan jenis
hewan, kuda laut betina yang mengeluarkan telur dan jantan akan membuahinya,
namun skemanya berbeda pada kuda laut dan pada apa yang dilakukan oleh hewan
lainnya, sebab proses pembuahan dilakukan oleh kuda laut ini tepat setelah kuda
laut yang betina memasukan telurnya ke dalam bagian kantung depan kuda laut
jantan (Vincent, 1996).
Kantung yang dimiliki kuda laut
jantan tersebut diketahui memiliki sejenis spon dan pembuluh darah yang akan menjadi
sumber makanan bagi para calon anak kuda laut. Pada saatnya ia melahirkan, maka
dengan alami ia akan memompa menggunakan buntutnya hingga kuda laut kecil pada
bagian perutnya keluar dari dalam perutnya. Mekanisme penyesuaian juga
ditunjukan oleh kuda laut ini, selain berfungsi sebagai tempat menyimpan telur,
bagian kantung depan pada kuda laut jantan juga diketahui berfungsi untuk
mengatur kadar garam yang berada di lingkungan sekitar ketika ia melahirkan
anak-anaknya, sehingga begitu menetas dan keluar dari dalam kantung perutnya,
anak kuda laut langsung bisa menyesuaikan keadaan dirinya (Wetzel dan Linkens,
1979).
Kuda laut jantan memiliki kantong
perut. Saat kawin, kuda laut betina menaruh hingga 1500 telur ke dalam kantong
tersebut. Proses pembuahan terjadi secara internal. Lapisan dalam kantong perut
dipenuhi oleh pembuluh darah, lalu kuda laut jantan membuahi telur-telurnya
menjadi embrio (Dames, 2000).
Kuda laut jantan mengandung telur
selama 9-45 hari, hingga embrio berkembang menjadi bayi kuda laut yang
ukurannya masih sangat kecil. Kemudian, bayi-bayi dilahirkan di dalam air. Kuda
laut jantan seakan menyemprotkan ratusan bayi keluar dari kantong perutnya,
Jumlah rata-rata bayi yang dilahirkan antara 100 hingga 1000. Setelah
melahirkan, peran sang kuda laut jantan sudah selesai. Bahkan, kuda laut
seringnya langsung kawin lagi dalam kurun waktu beberapa jam atau hari di saat
musim kawin.
Untuk melakukan pemijahan
masing-masing kuda laut mencari pasangannya. Induk jantan yang matang kelamin
aktif mencari induk betina, begitu pula sebaliknya apabila ikan betina siap
memijah akan berusaha menemukan pasangan yang cocok. Ciri-ciri induk yang
matang kelamin dan siap memijah adalah sebagai berikut :
a.
Jantan
Mengejar betina sambil menekuk
ekor dan menggembungkan kantung pengeraman, serta warna tubuh berubah menjadi
cerah.
b.
Betina
Bagian
perut membesar, urogenital berwarna kemerah-merahan. Apabila disorot cahaya,
bagian dalam perut berwarna kemerahmerahan. Warna tubuh berubah menjadi cerah. Bila
dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri (Lourie,
1999).
Induk
betina yang siap memijah akan memberikan respon pemijahan terhadap jantan yang
mendekat dengan cumbuan yang menarik. Induk jantan dan betina saling mengait
satu sama lain, berhadapan dan berenang bersama-sama. Gerakan percumbuan dapat
terjadi berkali-kali sampai akhirnya induk betina benar-benar siap memijah.
Pada puncak pemijahan ekor jantan dan betina pada posisi lurus, moncong saling
menekan, secara berpasangan berenang menuju ke permukaan dengan posisi lubang
kelamin betina diarahkan ke broodpouch (lubang kantung pengeraman) jantan.
Kemudian, 5 – 6 detik telur betina dikeluarkan dalam bentuk gumpalan berwarna
kemerah-merahan dan segera dimasukan ke kantung pengeraman. Setelah telur
keluar seluruhnya, dengan cara yang unik induk betina melepaskan diri dari
induk jantan dan induk induk jantan terus berusaha menyerap seluruh telur ke
dalam kantung sambil menggoyang-goyang badannya untuk mengatur posisi telur di
dalam kantung pengeraman(Martine et al,
2005).
Gambar 2. Kuda laut sedang melakukan perkawinan
Pengeraman dilakukan oleh kuda
laut jantan di dalam kantung penetasan. Kantung ini dilapisi jaringan yang
lembut dengan lekuk-lekuk kecil dimana telur diletakkan, pembuluh darah dalam
jaringan tersebut membesar dan mengubah kantung tersebut menjadi seperti
ovarium pada mamalia yang bentuknya menyerupai sepon(Hansen, 2002).
Induk betina dewasa dengan panjang
tubuh antara 10 – 14 cm dapat memproduksi telur 300 – 600 butir. Jika ukuran
jantan dan betina seimbang, pada proses pemasukan telur ke dalam kantong
pengeraman, telur dapat masuk seluruhnya. Namun demikian apabila ukuran si
jantan lebih kecil dari pada induk betina, sering terjadi sebagian telur tidak
masuk ke dalam kantung jantan dan berhamburan di dasar bak. Telur yang tidak
berhasil masuk ke dalam kantung akan mati, sedangkan telur-telur yang berhasil
dimasukan akan menetas menjadi larva pada hari ke lima. Larva akan berada dalam
kantung pengeraman hingga berubah menjadi juwana, yaitu sekitar 10 hari,
kemudian juwana akan dilepaskan /dilahirkan ke dalam air media pemeliharaan.
Kelahiran atau proses pengeluaran
juwana merupakan proses yang sangat meletihkan bagi kuda laut jantan. Induk
jantan berpegang kuat-kuat atu berenang mondar-mandir dan menggosok-gosokan
kantungnya pada dasar bak. Dengan cara menekuk tubuh dan membuka lubang
kantungnya, disertai kontraksi kantung pengeraman maka juwana disemprotkan
keluar dari kantung. Proses kelahiran juwana dilakukan secara bertahap. Setelah
melahirkan, induk jantan diam dan beristirahat untuk beberapa jam(Petplace,
2003).
Gambar 3.
Induk kuda laut jantan Hippocampus sp,
saat melahirkan anak kuda laut melakukan gerakan ke depan dan ke belakang.
Juwana adalah sebutan bagi anakan
kuda laut yang baru lahir sampai umur maksimal 30 hari atau panjang tubuh
sekitar 2 cm dan atau masih bersifat planktonik, melayang dan belum mampu bertengger
pada tempat bertengger. Penebaran juwana dilakukan pagi hari antara jam 08.00 –
10.00. seleksi juwana untuk untuk penebaran dengan kriteria : bergerak aktif di
kolom air dan melawan arus, posisi tubuh tegak saat berenang, warna cerah dan
ukuran panjang minimal 0,6 cm. kepadatan di bak pemeliharaan 2 – 5 ekor/liter.
Apabila jumlah induk sedikit sehingga produksi juwana setiap harinya rendah,
penebaran dapat dilakukan lebih dari 1 kali sampai kepadatan yang diinginkan
namun dalam waktu tidak lebih dari 10 hari. Penebaran yang dilakukan beberapa
kali akan menghasilkan ukuran benih yang berbeda pada saat panen umur 30 – 40
hari, dengan ukuran 2,5-3,5 cm. Pakan juwana kuda laut adalah zooplankton dalam
kondisi hidup. Jenis zooplankton yang diberikan sesuai dengan umur dan ukuran
juwana (Simon dan Schuster, 1997).
2.4 Manfaat Kuda Laut (Hippocampus sp.)
Kuda Laut bernama latin Hippocampus
sp. atau yg lebih dikenal dengan nama tangkur kuda ternyata memberikan sebuah
khasiat yg luar biasa. Kuda Laut sudah digunakan semenjak zaman kaisar-kaisar
cina terdahulu sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Dari
penyakit-penyakit ringan seperti diantaranya penyakit kulit, gangguan
pencernaan, gangguan pernapasan, peradangan, penyakit saraf, hingga penyakit yg
cukup berat seperti gangguan fungsi otak, hati, jantung dan ginjal dan juga
penyakit kanker(Dames, 2000).
Selain itu menurut para Dokter
hewan ini juga berkhasiat melancarkan perederan darah, meningkatkan vitalitas
seksual, meningkatkan jumlah sperma, disfungsi ereksi, menguatkan rahim, anti
penuaan dini, meremajakan kulit, mengatasi gangguan insomnia, mengatasi rasa
nyeri di daerah lutut, serta mengatasi ancaman gangren (luka pada kulit yang
membusuk) dan juga dapat mengatasi kanker payudara (Vincent, 1996).
Kuda laut sudah terkenal sejak
zaman dulu. Namun saat ini orang mengenal manfaat kuda laut untuk mengatasi
"masalah kejantanan Pria" tapi ternyata dari berbagai informasi yag
dapat dipercaya, Khasiat atau manfaat kuda laut kering tidak selalunya untuk
memperbaiki/meningkatkan masalah Kejantanan tetapi berbagai penyakit lain
seperti berikut ini. Manfaat dan khasiat kuda laut kering (Hansen, 2002) :
a.
Menghangatkan sistem vital.
b.
Meningkatkan metabolise tubuh.
c.
Merangsang organ vital.
d.
Memperlancar peredaran darah.
e.
Menambah keperkasaan pria.
f.
Memperbaiki fungsi ginjal dan hati.
g.
Memperlambat proses penuaan.
h.
Meningkatkan kekebalan tubuh.
i.
Meningkatkan fungsi otak.
j.
Menambah imunitas.
k.
Mengatasi gangguan asma.
l.
Mengatasi gangguan insomnia.
m.
Menguatkan rahim.
n.
Mengatasi rasa nyeri di daerah lutut.
o.
Mengatasi gangguan gangren.
p.
Meminimalisasikan resiko kanker payudara.
q.
Meningkatkan frekwensi urine pada malam hari.
r.
Meminimalisasikan resiko ketidaksuburan.
s.
Meminimalisasikan resiko penyakit jantung.
t.
Mengatasi gangguan penyakit kulit.
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
a.
Kuda Laut (Hippocampus
sp.) adalah species dari genus Hippocampus dan termasuk pisces dari subfilum
vertebrata yang hidupnya monogami, tidak memiliki rahang dan kuda laut jantan
dapat melahirkan.
b.
Species Kuda laut (Hippocampus sp.) banyak di sepanjang perairan tropis Indo-Pasifik.
Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke timur hingga
Kepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan hingga Pantai
Australia, namun saat ini semakin punah
c.
Mekanisme Kuda laut (Hippocampus sp.) jantan dalam melahirkan dilakukan secara internal
dengan memasukkan telur dari kuda laut betina kedalam kantung kuda laut jantan,
lalu kuda laut jantan yang mengeraminya hingga melahirkannya.
d.
Kuda laut (Hippocampus
sp.) sangat bermanfaat dalam pengobatan tradisional untuk kesehatan dan juga
untuk ikan hias.
saya IBU WINDA posisi sekarang di malaysia
BalasHapusbekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
nice info kak makasih yah
BalasHapusElever Media Indonesia