MERANTI
JAWA
Pada umumnya orang mengenal jenis pohon
Meranti hanya berasal dari Kalimantan, tetapi sebenarnya paling tidak terdapat
4 jenis Meranti Jawa yang tumbuh di Provinsi jawa Tengah. Jenis-jenis pohon
Meranti yang tumbuh di Provinsi Jawa Tengah tersebut antara lain Dipterocarpus
gracilis, Dipterocarpus littoralis, Dipterocarpus retussus dan
Dipterocarpus haseltii. Tiga jenis Dipterocarpus yang pertama tersebut
mempunyai nama daerah yang sama yaitu Plalar, sedangkan Dipterocarpus
haseltii memiliki nama daerah Dermolo.
Tempat tumbuh ke-empat Meranti Jawa tersebut
juga berbeda-beda, Dipterocarpus gracilis tumbuh di daerah Subah
(Kabupaten Batang), Dipterocarpus littoralis merupakan flora
endemic Pulau Nusakambangan bagian Tengah hingga Barat (Kabupaten
Cilacap), Dipterocarpus retussus dapat ditemui di Kabupaten
Banjarnegara, sedangkan Dipterocarpus haseltii untuk sementara ini
hanya dapat dijumpai di Kabupaten Jepara.
Meranti jawa yang termasuk famili
Dipterocarpaceae ini telah di ambang kepunahan karena penyebarannya sangat
terbatas namun perkembangbiakannya sulit serta mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi karena karakteristik habitus (penampilan) pohonnya sangat bagus,
berbatang lurus dan silindris dengan bebas cabang yang tinggi.
Menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia yang
ditulis Heyne pada tahun 1987, Plarar banyak dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan dan perahu. Kayunya cukup berat dan agak keras,
berstruktur agak kasar, warnanya coklat terang pudar hingga coklat pudar.
Kedudukan Meranti Jawa yang tumbuh di Jawa
tengah dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub
Divisi
: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Theales
Famili : Dipteroscarpacea
Genus : Dipterocarpus
Spesies : Dipterocarpus gracilis
Dipterocarpus littoralis
Dipterocarpus retusus
Dipterocarpus
haseltii
Diduga pada jaman keemasannya, jenis-jenis
ini dimanfaatkan secara berlebihan namun lupa untuk melestarikannya. Secara
ekologi, tipikal tumbuhan seperti Plarar yang tinggi dan emerged
disenangi oleh burung-burung pemangsa raptor) seperti Elang maupun
lebah untuk dijadikan tempat bersarang.
Dalam dunia perdagangan, Plapar (Dipterocarpus
gracilis) termasuk dalam kelompok kayu keruing. Kayunya cukup berat dan
agak keras, berstruktur agak kasar, warnanya coklat terang pudar hingga coklat
pudar. Berdasarkan warna batangnya, masyarakat setempat mengeanal 2 jenis yaitu
Plarar kayu merah dan plarar kayu putih. Hasil penelitian identifikasi sifat
morfologi daun Pelalar di Laboratorium Botani dan Ekologi Hutan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konvervasi Alam Bogor menunjukan bahwa
Plarar kayu merah dan Plarar kayu putih memiliki nama ilmiah yang sama, yaitu Dipterocarpus
gracilis Blume.
Untuk mencegah kepunahan Meranti-meranti
Jawa ini perlu upaya penelitian lebih lanjut dalm bentuk budidaya pembibitan
agar dapat dilakukan penanaman kembali jenis-jenis ini sehingga populasinya
kembali meningkat, disamping pencegahan terhadap penebangan liar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar