Senin, 20 Oktober 2014

MERANTI JAWA

MERANTI JAWA

Pada umumnya orang mengenal jenis pohon Meranti hanya berasal dari Kalimantan, tetapi sebenarnya paling tidak terdapat 4 jenis Meranti Jawa yang tumbuh di Provinsi jawa Tengah. Jenis-jenis pohon Meranti yang tumbuh di Provinsi Jawa Tengah tersebut antara lain Dipterocarpus gracilis, Dipterocarpus littoralis, Dipterocarpus retussus dan Dipterocarpus haseltii. Tiga jenis Dipterocarpus yang pertama tersebut mempunyai nama daerah yang sama yaitu Plalar, sedangkan Dipterocarpus haseltii memiliki nama daerah Dermolo.
Tempat tumbuh ke-empat Meranti Jawa tersebut juga berbeda-beda, Dipterocarpus gracilis tumbuh di daerah Subah (Kabupaten Batang), Dipterocarpus littoralis merupakan flora endemic Pulau Nusakambangan bagian Tengah hingga Barat (Kabupaten Cilacap), Dipterocarpus retussus dapat ditemui di Kabupaten Banjarnegara, sedangkan Dipterocarpus haseltii untuk sementara ini hanya dapat dijumpai di Kabupaten Jepara.
Meranti jawa yang termasuk famili Dipterocarpaceae ini telah di ambang kepunahan karena penyebarannya sangat terbatas namun perkembangbiakannya sulit serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena karakteristik habitus (penampilan) pohonnya sangat bagus, berbatang lurus dan silindris dengan bebas cabang yang tinggi.
Menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia yang ditulis Heyne pada tahun 1987, Plarar banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan perahu. Kayunya cukup berat dan agak keras, berstruktur agak kasar, warnanya coklat terang pudar hingga coklat pudar.
Kedudukan Meranti Jawa yang tumbuh di Jawa tengah dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut :
Divisi                 : Spermatophyta
Sub Divisi             : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledonae
Bangsa                 : Theales
Famili                 : Dipteroscarpacea
Genus                  : Dipterocarpus
Spesies                : Dipterocarpus gracilis
                         Dipterocarpus littoralis
                         Dipterocarpus retusus
                         Dipterocarpus haseltii
Diduga pada jaman keemasannya, jenis-jenis ini dimanfaatkan secara berlebihan namun lupa untuk melestarikannya. Secara ekologi, tipikal tumbuhan seperti Plarar yang tinggi dan emerged disenangi oleh burung-burung pemangsa raptor) seperti Elang maupun lebah untuk dijadikan tempat bersarang.
Dalam dunia perdagangan, Plapar (Dipterocarpus gracilis) termasuk dalam kelompok kayu keruing. Kayunya cukup berat dan agak keras, berstruktur agak kasar, warnanya coklat terang pudar hingga coklat pudar. Berdasarkan warna batangnya, masyarakat setempat mengeanal 2 jenis yaitu Plarar kayu merah dan plarar kayu putih. Hasil penelitian identifikasi sifat morfologi daun Pelalar di Laboratorium Botani dan Ekologi Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konvervasi Alam Bogor menunjukan bahwa Plarar kayu merah dan Plarar kayu putih memiliki nama ilmiah yang sama, yaitu Dipterocarpus gracilis Blume.
Untuk mencegah kepunahan Meranti-meranti Jawa ini perlu upaya penelitian lebih lanjut dalm bentuk budidaya pembibitan agar dapat dilakukan penanaman kembali jenis-jenis ini sehingga populasinya kembali meningkat, disamping pencegahan terhadap penebangan liar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar