Senin, 20 Oktober 2014

KAKATUA RAJA si JAMBUL HITAM

KAKATUA RAJA si JAMBUL HITAM



Salah satu hewan langka saat ini adalah kakatua hitam. Kakatua raja (Probosciger aterrimus) atau Kakatua Hitam merupakan salah satu jenis burung kakatua Indonesia. Berbeda dengan jenis kakatua lainnya, kakatua raja mempunyai bulu berwarna hitam serta jambul yang berwarna hitam pula. Ukurannya sangat besar, mencapai 60 cm, menjadikannya sebagai spesies kakatua terbesar di Indonesia.
Nama latin hewan dari famili Cacatuidae ini adalah Probosciger aterrimus (Gmelin, 1788), dengan nama sinonim Probosciger aterrinus (Gmelin, 1788). Terdapat empat subspesies kakatua raja yaitu P.a. aterrimus, P.a. goliath, P.a. stenolophus, dan P.a. macgillivrayi.
Klasifikasi Ilmiah Kakatua Raja : Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Psittaciformes. Famili: Cacatuidae. Genus: Probosciger. Spesies: Probosciger aterrimus.
Di beberapa daerah Kakatua Raja disebut dengan berbagai nama yang berbeda. Nama-nama lokal tersebut antara lain alkai (Aru), awehie (Membramo), Kasmalas (Papua barat-laut), Mampais (Doreh), Sangya (Sorong), dan Siong (Andai). Sedangkan dalam bahasa Inggris burung paruh bengkok ini dinamai Palm Cockatoo, Cape York Cockatoo, Great Palm Cockatoo, Black Macaw, Great Black Cockatoo, atau Goliath Cockatoo.
Kakatua Raja berukuran besar dengan panjang tubuh mencapai antara 51-64 cm. Bulu tubuhnya berwarna hitam, jambul berwana hitam, dan pipi berwarna merah. Jambul ini dapat ditegakkan. Ukuran paruh sangat besar dan panjang (paruh betina lebih kecil) yang berwarna kehitaman. Lidah berwarna merah dengan ujung hitam. Sedangkan warna pada lingkar mata hitam, mata berwarna coklat gelap dan kaki abu-abu. Selain bulunya yang berwarna hitam, ciri khas burung kakatua raja adalah saat terbang, bulu jambulnya terangkat tinggi (tegak berdiri). Suara burung kakatua raja saat memanggil berupa pekikan keras seperti bunyi keeyaank!, eeyohn! atau raah!. Juga suara siulan uree uree uree yurrr dengan berirama. Hidup sendirian atau dalam kelompok kecil beranggota hingga 5 ekor burung. Burung Kakatua raja (Probosciger aterrimus) merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari. Makanan utamanya adalah biji-bijian yang besar dan keras, selain memakan buah dan tunas daun.
Selama kawin burung jantan dan betina berdekatan satu sama lain dengan sayap dibuka lebar. Sebelum melakukan perkawinan jantan akan membuat siulan yang keras dan menunduk-nundukkan kepalanya berkali-kali hingga kulit diwajahnya berubah menjadi sangat merah. Kakatua raja adalah monogami dan tinggal bersama pasangannya sempanjang hidupnya. Musim kawin bervariasi sesuai dengan iklim setempat. Tetapi biasanya dari bulan Agustus hingga Januari. Kakatua raja tidak dapat membuat lubang sarang sendiri, melainkan mereka menggunakan lubang di pohon besar yang telah dilubangi sebelumya. Burung kakatua raja hanya bertelur satu telur per sarang, dimana telur tersebut akan dierami selama 30-33 hari.
Kakatua Raja merupakan burung asli Indonesia yang mendiami hampir di seluruh pulau Papua. Juga dijumpai di kepulauan Aru, pulau Misool (Kepulauan Raja Ampat) dan beberapa pulau kecil lainnya. Selain itu, burung paruh bengkok berwarna hitam ini hidup pula di Australia dan Papua New Guinea.Burung Kakatua Raja mendiami habitat hutan hujan tropis dataran rendah, hutan meranggas, hutan sekunder, hingga kawasan tepi hutan hingga pada ketinggian 1.300 meter dpl.
Populasi secara global belum dapat dipastikan. Namun diperkirakan masih cukup banyak yang hidup di alam liar. Untuk subspesies Probosciger aterrimus macgillivrayi diperkirakan mempunyai populasi yang stabil dijumlah 3.000-an ekor dewasa. Karena itu International Union for Conservation of Nature dalam IUCN Red List hanya memasukkannya sebagai spesies Least Concern. Sedangkan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) memasukkannya dalam daftar Appendix I sejak 22 Oktober 1987.
Di Indonesia, Kakatua Raja merupakan salah satu burung yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar