Selasa, 16 Juni 2015

esai




MORFOLOGI TUMBUHAN PARE (Momordica charantia L.)
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)     
Adapun klasifikasi tanaman Pare (Momordica charantia L.) yaitu:
Kingdom                : Plantae
Subkingdom           : Tracheobionta
Super Divisi            : Spermatophyta
Divisi                      : Magnoliophyta
Kelas                      : Magnoliopsida
Sub Kelas               : Dilleniidae
Ordo                       : Violales
Famili                     : Cucurbitaceae
Genus                     : Momordica
Spesies                    : Momordica charantia L.
Tanaman pare adalah tanaman semak ysng beurmur setahun, tanaman pare terrmasuk tumbuhan semusim (annual) yang besifat menjalar atau merambat, dan berbau tidak enak. Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman pare terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah,dan biji. 
2. AKAR (RADIX)
            Akar merupakan bagian pokok tumbuhan selain batang dan daun, bagi tumbuhan yang tubuhnya telah kormus. Akar merupakan bagian tumbuhan yang ada di dalam tanah yang memiliki fungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, alat untuk menyerap air dan zat-zat makanan dan juga sebagai tempat penimpunan makanan.
Pare memiliki sistem akar tunggang yang biasanya juga di sebut sebagai akar primer yang berasal dari radikula, dan akar sekunder sebagai cabangnya. Akar pare merupakan akar tunggang yang bercabang (ramosus) yaitu akar tunggang yang berbentuk kerucut dan bercabang cabang, cabangnya bercabang lagi hingga amat luas darah perakarannya karena pare berasal dari biji. Akar pare warnanya putih kekuningan. Akarnya bentuknya meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Bagian-bagian akar pare yaitu pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, tudung akar. Akar cabang memiliki panjang + 16 cm dan diameternya 0.5 cm yang jumlahnya ada dua dan tersusun berseling. Besar sudut akar cabang dengan induknya > 90o karena percabangannya terkulai dari akar induknya. Akar cabangnya bercabang lagi seperti akar tunggang dan ukurannya lebih kecil + 10 cm dan diameternya 0.1 cm.
2. BATANG (CAULIS)
            Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan yang bersifat aktinomorf dan terdiri dari ruas-ruas yang di batasi oleh buku-buku dan tumbuhnya terus ke atas menuju cahaya matahari. Batang memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas dan mengadakan percabangan.
Pare memiliki batang pokok yang arah tumbuhnya memanjat, yang batangnya termasuk pada batang basa, yaitu batang yang lunak dan berair dan tidak berkayu. Batang pare memiliki sistem percabangannya simpodial karena cabang dan batang pokonya sulit untuk di bedakan dan cabangnya tumbuh cepat di bandingkan dengan batang pokoknya. Bentuk batangnya segi lima dan permukaan batangnya berusuk yaitu terdapat garis-garis bergerigi membujur pada batang, dan permukaan batangnya juga berambut. Batangnya berambut kasar saat masih muda, namun permukaannya gundul saat sudah tua. Batangnya memanjat karena batangnya menggunakan sulur daun atau daun pembelit untuk memanjat pada benda atau tumbuhan lain, dan pada buku-bukunya tidak terdapat akar.
Cabang batang memanjat dengan sulur yang berbentuk seperti pilin. Sulur terletak di setiap buku-buku batang (nodus) tepatnya pada ketiak daun. Sulur berfungsi sebagai pengait agar tumbuhan tersebut dapat memanjat. Arah tumbuh cabangnya tidak berdasarkan sudut karena pare merupakan tumbuhan memanjat. Warna batangnya hijau muda saat masih muda, kemudian menjadi hijau tua. Dan pare ini termasuk tumbuhan annual (annuus) karena umumnya hidup kurang dari satu tahun sudah mati.

3. DAUN  (FOLIUM)
            Daun merupakan suatu bagian yang penting dalam tumbuhan yang terdapat pada buku (nodus) batang. Daun berfungsi sebagai alat pengambilan zat makanan dan pengolahannya, dan untuk penguapan air juga pernafasan.
Daun pare merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja, tidak memiliki pelepah. Tangkai daun pare berfungsi untuk mendukung helaian daunnya dan menempatkan helaian pada posisi sedemikian rupa hingga mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai daunnya berwarna hijau muda dan memiliki panjang sekitar 6 cm. Di lihat dari penampang melintangnya tangkai daunnya bulat dan berambut.
Helaian daun pare memiliki sifat tertentu dalam bentuk bangunanya, ujungnya, pangkalnya susunan tulangnya, daging daunnya dan permukaannya dan warnanya. Bentuk helaian daun pare berdasarkan bagian terlebarnya yaitu berbentuk bulat (orbicularis) karena bagian yang terlebar terdapat di tengah yang panjang dan lebarnya berbanding sama biasanya panjangnya dan lebarnya berkisar 3-8 cm. Ujung daun (Apex folii) bentuknya membulat (rotundatus) karena ujungnya tampak tumpul. Sedangkan pangkal daunnya (basis folii) bentuknya juga membulat. Berdasarkan tulang daunnya, daun pare termasuk pada daun yang bertulang menjari (palminervis), karena pada ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Dan tepi daunnya bertoreh(divisus) bergerigi(serratus) dan berbagi (partitus) menjadi 5-7 karena torehnya melebihi setengah panjang tulang-tulang daun kanan kirinya. Daging daunnya  tipis lunak (herbaceus). Warna daun bagian bawahnya hijau muda dan bagian atasnya hijau tua. Permukaan daunnya berbulu halus (pilosus) biasanya terdapat bintik-bintik tembus cahaya. Daun pare termasuk daun tunggal (folium simplex) yang menjari karena pada satu tangkai daun hanya terdapat satu helaian saja. Jadi, tata letak daun pare pada setiap buku hanya satu daun saja, biasanya di sebut tersebar (folia sparsa).

5. ALAT TAMBAHAN
            Tumbuhan pare memiliki alat tambahan berupa sulur di setiap ketiak daunnya. Sulur berfungsi sebagai pengait agar tumbuhan tersebut dapat memanjat. Sulurnya berwarna hijau, berbentuk pilin, dan memiliki panjang + 11 cm, dengan diameter 0,01 cm. Biasanya sulur membelit ke tumbuhan lain atau pada benda-benda yang terdapat di dekat tumbuhan tersebut. Sehingga tumbuhan pare dapat memanjat.
6. BUNGA (FLOS)
            Bunga merupakan penjelmaan suatu tunas batang atau daun yang bentuk, warna, dan susunannya di sesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan dan akhirnya dapat di hasilkan alat perkembangbiakan. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif bagi tumbuhan.
Bunga pare merupakan bunga berkelamin tunggal namun dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga betina yang keduanya terletak di ketiak daun. Jadi, tumbuhan pare termasuk tumbuhan berumah dua (dioecus). Bunga pare bersimetri banyak karena berbentuk bintang, jadi bisa di buat banyak bidang simetri untuk membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup. Pada pangkal tangkai bunga pare juga terdapat daun yang helaiannya berbentuk jantung (cordatus) dan melekat pada ketiak tangkai daun di buku (nodus) batang.
Bunga pare memiliki bagian-bagian bunga yaitu dasar bunga, hiasan bunga (kelopak dan mahkota), dan alat-alat kelamin (benang sari dan putik). Sedangkan bunga pare merupakan bunga yang tidak lengkap karena hanya mempunyai satu alat kelamin. Bunga jantan memiliki bagian yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Kelopak merupakan bagian paling luar dari bunga yang masih berwarna hijau. Kelopak pada bunga jantan terdiri dari 5 daun kelopak dan warnanya kuning muda. Mahkota merupakan bagian bunga yang terdapat di dalam kelopak dan biasanya warnanya menarik. Pada bunga pare jantan terdapat 5 daun mahkota yang warnanya kuning menyala. Dan memiliki 3 benang sari yang ruang sarinya berbentuk S dan serbuk sarinya berwarna kuning. Biasanya panjang tangkai pada bunga jantan berkisar 3-5.5 cm. Rumus bunganya ♂ * K 5, C 5, A 3.
            Sedangkan bunga betina pada tumbuhan pare terdiri dari dasar bunga, kelopak, mahkota, dan putik. Dasar bunga pada bunga pare berbentuk mangkuk bersifat epigin, jadi letak kelopak dan mahkotanya lebih tinggi dari pada putik, dan bakal buahnya tenggelam. Bunga betina memiliki kelopak bunga yang terdiri dari 5 daun kelopak yang berwarna hijau. Dan memiliki 5 daun mahkota yang berwarna kuning muda. Bunganya memilki tangkai yang tangkainya berkisar 3-10 cm. bunga betina memiliki 3 putik yang warnanya hijau dan terdiri dari 5 kepala putik. Sedangkan bakal buahnya tenggelam dan berwarna hijau. Dan rumus bunganya  ♀ * K 5, C 5, G (3). Biasanya bunga betina akan tumbuh setelah 14 bunga jantan tumbuh. Jadi perbandingannya antara bunga jantan dan bunga betina 14:1.

7. BUAH (FRUCTUS)
            Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah. Buah berfungsi melindungi dan membungkus biji.
Buah pare merupakan buah sejati karena terbentuk dari bakal buah. Buah pare termasuk buah sejati tunggal yang brdaging tipe buni, karena buah buni memiliki dua lapisan.lapisan luar tipis menjangat dan lapisan dalamnya lunak, dan berdaging. Daging buahnya tebal dandapat di makan, rasanya pahit. Bila masak terbagi menjadi 3 daun buah, jadi terdapat 3 ruang dalam satu buah. Di dalam buah terdapat sejumlah biji. Bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak. Buah pare berbentuk bulat telur agak panjang. Biasanya buahnya berukuran 2-7 cm. diameternya 1-5 cm. berat buahnya 5 gr. Warnaya hijau tua saat masih muda. Saat masak menjadi kuning sampai jingga. Permukaan buahnya bergerigi dan berbintil-bintil tidak beraturan.

8. BIJI (SEMEN)
Biji merupakan  alat generatif  tumbuhan yang terbentuk dari bakal biji. Biji tumbuhan pare termasuk tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) jadi memiliki 2 lapisan, lapisan kulit dalam dan lapisan kulit luar. Kulit luarnya tipis namun agak kasar dan berwarna cokelat. Setelah tua kulit luar di selaputi pembungkus merah. Warna bijinya cokelat dan bijinya keras dan tebal. Bentuk biji pare kotak agak lonjong. Dalam satu buah biji pare terdapat + 5 biji dalam setiap ruang, karena bijipare memiliki 3 ruang buah maka ada bijinya + 15 biji dalam satu buah.
Inti biji merupakan bagian yang ada di dalam kulit biji. Pada inti biji buah pare terdapat lembaga (embryo) yang berbentuk bengkok. Dan di dalam bijinya terdapat endospermium sebagai cadangan makanan sebelum bijitumbuh menjadi individu baru yang dapat mencari makanannya sendiri.
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar