MORFOLOGI TUMBUHAN PARE (Momordica charantia L.)
1. PERAWAKAN TUMBUHAN (HABITUS)
Adapun
klasifikasi tanaman Pare (Momordica
charantia L.) yaitu:
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas :
Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies :
Momordica charantia L.
Tanaman pare adalah tanaman semak ysng beurmur setahun,
tanaman pare terrmasuk tumbuhan semusim (annual) yang besifat menjalar atau
merambat, dan berbau tidak enak. Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh
baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar,
tegalan, dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar,
untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari,
sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman pare
terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah,dan biji.
2.
AKAR (RADIX)
Akar merupakan
bagian pokok tumbuhan selain batang dan daun, bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
kormus. Akar merupakan bagian tumbuhan yang ada di dalam tanah yang memiliki
fungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, alat untuk menyerap air dan zat-zat
makanan dan juga sebagai tempat penimpunan makanan.
Pare memiliki sistem
akar tunggang yang biasanya juga di sebut sebagai akar primer yang berasal dari
radikula, dan akar sekunder sebagai cabangnya. Akar pare merupakan akar
tunggang yang bercabang (ramosus)
yaitu akar tunggang yang berbentuk kerucut dan bercabang cabang, cabangnya
bercabang lagi hingga amat luas darah perakarannya karena pare berasal dari
biji. Akar pare warnanya putih kekuningan. Akarnya bentuknya meruncing hingga
lebih mudah untuk menembus tanah. Bagian-bagian akar pare yaitu pangkal akar,
ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, tudung akar. Akar cabang
memiliki panjang + 16 cm dan diameternya 0.5 cm yang jumlahnya ada dua
dan tersusun berseling. Besar sudut akar cabang dengan induknya > 90o
karena percabangannya terkulai dari akar induknya. Akar cabangnya bercabang
lagi seperti akar tunggang dan ukurannya lebih kecil + 10 cm dan
diameternya 0.1 cm.
2.
BATANG (CAULIS)
Batang merupakan
bagian sumbu tumbuhan yang bersifat aktinomorf dan terdiri dari ruas-ruas yang
di batasi oleh buku-buku dan tumbuhnya terus ke atas menuju cahaya matahari.
Batang memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas dan mengadakan percabangan.
Pare memiliki batang pokok
yang arah tumbuhnya memanjat, yang batangnya termasuk pada batang basa, yaitu
batang yang lunak dan berair dan tidak berkayu. Batang pare memiliki sistem
percabangannya simpodial karena cabang dan batang pokonya sulit untuk di
bedakan dan cabangnya tumbuh cepat di bandingkan dengan batang pokoknya. Bentuk
batangnya segi lima dan permukaan batangnya berusuk yaitu terdapat garis-garis
bergerigi membujur pada batang, dan permukaan batangnya juga berambut. Batangnya
berambut kasar saat masih muda, namun permukaannya gundul saat sudah tua. Batangnya
memanjat karena batangnya menggunakan sulur daun atau daun pembelit untuk
memanjat pada benda atau tumbuhan lain, dan pada buku-bukunya tidak terdapat
akar.
Cabang batang memanjat
dengan sulur yang berbentuk seperti pilin. Sulur terletak di setiap buku-buku
batang (nodus) tepatnya pada ketiak
daun. Sulur berfungsi sebagai pengait agar tumbuhan tersebut dapat memanjat.
Arah tumbuh cabangnya tidak berdasarkan sudut karena pare merupakan tumbuhan
memanjat. Warna batangnya hijau muda saat masih muda, kemudian menjadi hijau
tua. Dan pare ini termasuk tumbuhan annual (annuus)
karena umumnya hidup kurang dari satu tahun sudah mati.
3.
DAUN (FOLIUM)
Daun
merupakan suatu bagian yang penting dalam tumbuhan yang terdapat pada buku (nodus) batang. Daun berfungsi sebagai
alat pengambilan zat makanan dan pengolahannya, dan untuk penguapan air juga
pernafasan.
Daun pare merupakan
daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja, tidak
memiliki pelepah. Tangkai daun pare berfungsi untuk mendukung helaian daunnya
dan menempatkan helaian pada posisi sedemikian rupa hingga mendapatkan cahaya
matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai daunnya berwarna hijau muda dan memiliki
panjang sekitar 6 cm. Di lihat dari penampang melintangnya tangkai daunnya
bulat dan berambut.
Helaian daun pare memiliki
sifat tertentu dalam bentuk bangunanya, ujungnya, pangkalnya susunan tulangnya,
daging daunnya dan permukaannya dan warnanya. Bentuk helaian daun pare
berdasarkan bagian terlebarnya yaitu berbentuk bulat (orbicularis) karena bagian yang terlebar terdapat di tengah yang
panjang dan lebarnya berbanding sama biasanya panjangnya dan lebarnya berkisar
3-8 cm. Ujung daun (Apex folii)
bentuknya membulat (rotundatus)
karena ujungnya tampak tumpul. Sedangkan pangkal daunnya (basis folii) bentuknya juga membulat. Berdasarkan tulang daunnya,
daun pare termasuk pada daun yang bertulang menjari (palminervis), karena pada ujung tangkai daun keluar beberapa tulang
yang memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Dan tepi daunnya
bertoreh(divisus) bergerigi(serratus) dan berbagi (partitus) menjadi 5-7 karena torehnya
melebihi setengah panjang tulang-tulang daun kanan kirinya. Daging daunnya tipis lunak (herbaceus). Warna daun bagian bawahnya hijau muda dan bagian
atasnya hijau tua. Permukaan daunnya berbulu halus (pilosus) biasanya terdapat bintik-bintik tembus cahaya. Daun pare
termasuk daun tunggal (folium simplex)
yang menjari karena pada satu tangkai daun hanya terdapat satu helaian saja.
Jadi, tata letak daun pare pada setiap buku hanya satu daun saja, biasanya di
sebut tersebar (folia sparsa).
5. ALAT TAMBAHAN
Tumbuhan pare memiliki alat
tambahan berupa sulur di setiap ketiak daunnya. Sulur berfungsi sebagai pengait
agar tumbuhan tersebut dapat memanjat. Sulurnya berwarna hijau, berbentuk
pilin, dan memiliki panjang + 11 cm, dengan diameter 0,01 cm. Biasanya
sulur membelit ke tumbuhan lain atau pada benda-benda yang terdapat di dekat
tumbuhan tersebut. Sehingga tumbuhan pare dapat memanjat.
6. BUNGA (FLOS)
Bunga
merupakan penjelmaan suatu tunas batang atau daun yang bentuk, warna, dan
susunannya di sesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga dapat
berlangsung penyerbukan dan pembuahan dan akhirnya dapat di hasilkan alat
perkembangbiakan. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif bagi
tumbuhan.
Bunga pare merupakan
bunga berkelamin tunggal namun dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga
betina yang keduanya terletak di ketiak daun. Jadi, tumbuhan pare termasuk
tumbuhan berumah dua (dioecus). Bunga
pare bersimetri banyak karena berbentuk bintang, jadi bisa di buat banyak
bidang simetri untuk membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup. Pada
pangkal tangkai bunga pare juga terdapat daun yang helaiannya berbentuk jantung
(cordatus) dan melekat pada ketiak
tangkai daun di buku (nodus) batang.
Bunga pare memiliki
bagian-bagian bunga yaitu dasar bunga, hiasan bunga (kelopak dan mahkota), dan
alat-alat kelamin (benang sari dan putik). Sedangkan bunga pare merupakan bunga
yang tidak lengkap karena hanya mempunyai satu alat kelamin. Bunga jantan
memiliki bagian yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Kelopak merupakan
bagian paling luar dari bunga yang masih berwarna hijau. Kelopak pada bunga
jantan terdiri dari 5 daun kelopak dan warnanya kuning muda. Mahkota merupakan
bagian bunga yang terdapat di dalam kelopak dan biasanya warnanya menarik. Pada
bunga pare jantan terdapat 5 daun mahkota yang warnanya kuning menyala. Dan
memiliki 3 benang sari yang ruang sarinya berbentuk S dan serbuk sarinya berwarna
kuning. Biasanya panjang tangkai pada bunga jantan berkisar 3-5.5 cm. Rumus
bunganya ♂ * K 5, C 5, A 3.
Sedangkan
bunga betina pada tumbuhan pare terdiri dari dasar bunga, kelopak, mahkota, dan
putik. Dasar bunga pada bunga pare berbentuk mangkuk bersifat epigin, jadi
letak kelopak dan mahkotanya lebih tinggi dari pada putik, dan bakal buahnya
tenggelam. Bunga betina memiliki kelopak bunga yang terdiri dari 5 daun kelopak
yang berwarna hijau. Dan memiliki 5 daun mahkota yang berwarna kuning muda. Bunganya
memilki tangkai yang tangkainya berkisar 3-10 cm. bunga betina memiliki 3 putik
yang warnanya hijau dan terdiri dari 5 kepala putik. Sedangkan bakal buahnya
tenggelam dan berwarna hijau. Dan rumus bunganya ♀ * K 5, C 5, G (3). Biasanya bunga betina
akan tumbuh setelah 14 bunga jantan tumbuh. Jadi perbandingannya antara bunga
jantan dan bunga betina 14:1.
7. BUAH (FRUCTUS)
Buah adalah
organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah. Buah berfungsi melindungi dan membungkus biji.
Buah pare merupakan
buah sejati karena terbentuk dari bakal buah. Buah pare termasuk buah sejati
tunggal yang brdaging tipe buni, karena buah buni memiliki dua lapisan.lapisan
luar tipis menjangat dan lapisan dalamnya lunak, dan berdaging. Daging buahnya
tebal dandapat di makan, rasanya pahit. Bila masak terbagi menjadi 3 daun buah,
jadi terdapat 3 ruang dalam satu buah. Di dalam buah terdapat sejumlah biji.
Bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak. Buah pare berbentuk bulat telur
agak panjang. Biasanya buahnya berukuran 2-7 cm. diameternya 1-5 cm. berat
buahnya 5 gr. Warnaya hijau tua saat masih muda. Saat masak menjadi kuning
sampai jingga. Permukaan buahnya bergerigi dan berbintil-bintil tidak beraturan.
8.
BIJI (SEMEN)
Biji merupakan alat generatif tumbuhan yang terbentuk dari bakal biji. Biji
tumbuhan pare termasuk tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) jadi memiliki 2 lapisan, lapisan kulit dalam dan
lapisan kulit luar. Kulit luarnya tipis namun agak kasar dan berwarna cokelat.
Setelah tua kulit luar di selaputi pembungkus merah. Warna bijinya cokelat dan
bijinya keras dan tebal. Bentuk biji pare kotak agak lonjong. Dalam satu buah
biji pare terdapat + 5 biji dalam setiap ruang, karena bijipare memiliki
3 ruang buah maka ada bijinya + 15 biji dalam satu buah.
Inti biji merupakan
bagian yang ada di dalam kulit biji. Pada inti biji buah pare terdapat lembaga
(embryo) yang berbentuk bengkok. Dan
di dalam bijinya terdapat endospermium sebagai cadangan makanan sebelum
bijitumbuh menjadi individu baru yang dapat mencari makanannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar