I.
JUDUL
BENTUK DAN STRUKTUR SEL
II.
TUJUAN
1. Menjelaskan
struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Menggambarkan
bermacam-macam bentuk sel.
III.
DASAR
TEORI
Sel adalah
bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa organisme,
misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja.
Beragam organism lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia di
perkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya)(Waluyo, 2010:2).
Dalam
jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang hadir
sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk
tumbuhan dan hewan, bersifat multiselular, tubuh organisme semacam itu merupakan
hasil kerja sama antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat
bertahan hidup (survive, sintas)
dalam waktu lama secara sendiri. Akan tetapi, bahkan
ketika tersusun kedalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan
dan organ, sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme
(Cambell, 2013:102).
Teori sel
Teori
sel tidak langsung membawa perioda baru dalam ilmu pengetahuan walaupun
mikroskop sudah di manfaatkan, penelitian merenik tentang sel masih menunggu perkembangan
lain dalam teknologi, yaitu zat warna yang menyebabkan struktur sel dapat
terlihat lebih jelas. Hal ini terjadi dengan pesatnya berkat perkembangan
pengetahuan kimia di sekitar tahun 1850 dan 1860-an. Tidak lama kemudian proses
hidup di hubungkan dengan suatu tipe sel. Segera sel di pandang tidak hanya
sebagai satuan struktur, tetapi juga sebagai satuan fungsi (soenarwoto, 1980:152).
Sesudah
penelitian Scheleiden dan Schwann, para peneliti mengungkapkan bahwa sel
biasanya terbentuk dengan teratur melalui pembagian sel induk. Segera di
tetapkan pembagian berikut, yaitu bahwa: (1) semenjak permulaan kehidupan,
penurunan sel hidup dari sel lain yang ada lebih dahulu tidak pernah terputus,
(2) semua unsur pewarisan dan semua unsur evolusi harus terdapat di dalam sel
(soenarwoto, 1980:153).
Sekarang,
teori sel mungkin dapat disimpulkan dalam 3 pengertian utama: (1) sel adalah
satuan struktur organism hidup. (2) semua sel berasal dari sel yang telah ada
(soenarwoto, 1980:153).
Fungsi sel
Setiap sel memenuhi kebutuhannya
sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Mereka bisa mengambil zat-zat
nutrisi, mengubahnya menjadi energy, menjalankam fungsi-fungsi khususnya, dan
bereproduksi jika di butuhkan. Setiap sel menyimpan seperangkat instruksinya
sendiri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Kemampuan-kemampuan yang
di miliki sel, antara lain (Waluyo, 2010;2) :
a.
Metabolisme, termasuk mengambil bahan
baku, memproduksi molekul-molekul berenergi dan melepaskan hasil produksinya.
b.
Pembuatan protein-protein, mesin bagi
sel-sel tersebut,misalnya enzim sebuah sel mamalia rata-rata terdiri dari
10.000 jenis protein yang berbeda.
c.
Memberikan respon terhadap rangsangan
eksternal dan internal seperto perubahan tertentu, pH atau kandungan nutrisi.
Ukuran Sel
a.
Ukuran
dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 µm – 100 µm.
b.
Ukuran
sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 – 0,5 µm.
c.
Ukuran
sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu ±
55 cm.
Macam-macam
sel
Makhluk
hidup dapat dilihatberdasarkan jumlah selnya, yaitu :
a. Uniseluler
b. Multiseluler
Mahluk hidup
uniseluler atau bersel tunggal, tubuhnya terdiri atas satu sel saja. Semua
dimasukkan ke dalam kelompok besar mahluk hidup berlangsung dalam satu sel itu
saja, mulai dari makan, bernafas (transfer energi), sampai berkembang biak.
Mahluk hidup
multiseluler atau bersel banyak, tubuhnya terdiri atas banyak sel. Dapat dibagi
atas dua kelompok yaitu:
1. Sederhana
2. Komplek
Mahluk hidup
yang digolongkan sederhana jika tubuhnya hanya terdiri atas beberapa puluh sel
daun dan terorganisasi atas berbagai tugas. Mahluk hidup multiseluler komplek
mengandung sel-sel yang terorganisir atas berbagai macam jaringan. Jaringan-jaringan
tersebut bekerjasama membina suatu alat.
Bentuk-bentuk sel terutama yang mempunyai fungsi
khusus atau terkumpul menjadi suatu jaringan tertentu sangat bervariasi.
Contohnya pada jaringan tumbuhan, jaringan tumbuhan yang sifatnya masih
meristem atau jaringan muda bentuk sel cenderung hampir seragam dan kebanyakan
isodiametris, artinya diameter panjang dan lebarnya relatif sama. Pada jaringan
yang berfungsi sebagai jaringan pelindung dimana berfungsi menutup permukaan
tubuh, maka sel-sel penyusunnya relatif pipih dan melebar; misalnya jaringan
epidermis pada permukaan daun maupun batang. Jaringan pengangkut yang fungsinya
mengangkut air dan mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun hal
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan mempunyai bentuk
panjang-panjang. Struktur sel tumbuhan relatif mempunyai bentuk yang stabil
karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya
dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain di
dalam jaringan serta fungsinya. Yang berpengaruh terhadap bentuk sel hewan
adalah mikro filamen dan mikro tubula yang berperan sebagai endoskeleton sel (Tim
Dosen Pembina, 2013: 5).
Type sel
Sejak jutaan tahun yang lalu sudah ada kehidupan
berbagai macam organsime. Untuk kelangsungan hidup dan mempertahankan jenisnya,
setiap organisme mengalami perubahan struktural dan fungsional dalam kurun
waktu ratusan tahun. Sehingga organisme membuat dua kelompok besar, yaitu :
1.
Sel prokariotik
Sel Prokariotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas,
dan nucleus tidak terlihat secara jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri
dan alga biru hijau yang tergolong dalam kingdom Monera .
2.
Sel eukariotik
Sel-sel eukariotik memiliki struktur
yang lebih maju dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat
sebagai massa yang jernih dengan bentuk yang tidak teratur, di batasi oleh
suatu selaput dan di tengah-tengahnya terdapat bangunan yang lebih pucat yang
bentuknya bulat, di sebut nucleus atau inti sel. Jadi, secara umum sel itu di
bentuk oleh selaput atau membran sel, plasma sel, dan inti sel (waluyo,
2010:5).
Perbedaan antara sel eukariotik dan prokariotik
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Aspek Pembeda
|
Prokariotik
|
Eukariotik
|
Organisme
|
Bakteri & Sianobakteri
|
Fungi, Tumbuhan, Hewan
|
Ukuran Sel
|
Dengan matra linier 1-10µm
|
Dengan matra linier 10-100µm
|
Metabolisme
|
Anaerobik atau aerobik
|
Aerobik
|
Organela
|
Tidak jelas
|
Nukleus, mitokondria, kloroplas, RE, dll.
|
DNA
|
·
Letak : pada sitoplasma
·
Bentuk : Sirkular
|
·
Letak : pada nukleoplasma
·
Bentuk : Benang halus panjang
|
RNA & Protein
|
RNA & protein disintesis pada ruangan yang sama
|
RNA disintesis di nukleus, Protein disintesis di sitoplasma
|
Sitoplasma
|
Tanpa sitokelet, tidak ada gerakan sitoplasmik, proses endositosis /
eksositosis
|
Memiliki sitokelet, terjadi gerakan sitoplasmik, proses endositosis
maupun eksositosis
|
Pembelahan sel
|
Kromatin ditarik dengan jalan melekat pada selaput plasma
|
Aparatus mitosis yang terdiri atas filamen sitokeletik
|
Organisai sel
|
Sebagian uniseluler
|
Sebagian besar multisel, dengan diferensiasi menjadi sel khsus
|
Struktur
sel
Meskipun
antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan
dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut.
Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma,
mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida,
kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen,
dan dinding sel (Risal, 2012(online)).
Secara umum setiap sel memiliki :
a. Membran sel
b. Sitoplasma
c.
Inti sel atau nukleus
Adapun
perbedaan organel-organel pada sel tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut :
a. Dinding sel
a. Dinding sel
1.
Hanya
ada pada tumbuhan
2.
Tersusun
atas zat kayu yaitu selulosa yang terbuat dari glukosa. Pectin terbuat dari
polisakarida Hemiselulosaterbuat dari polisakarida Glikoprotein.
3.
Dibentuk
oleh diktiosom
4.
Berperan
dalam turgiditas sel (kekakuan sel)
5.
Pada
dinding sel terdapat noktah (pori) yaitu : bagian dinding sel yang tidak mengalami
penebalan untuk berhubungan dengan sel tetangga
6.
Pada
noktah tersebut terdapat plasmodesmata
7. Terdapat 2 jenis dinding sel :
Dinding
sel primer
Pada
sel-sel muda yang sedang tumbuh, sel parenkim dan sel kolenkim tersusun atas:
9-25 % selulosa hemiselulosa pectin beberapa senyawa.
Dinding
sel sekunder
Pada sel dewasa yang dibentuk disebelah
dalam dinding primer tersusun atas :
1. Kandungan selulosa lebih banyak (41-45)%
1. Kandungan selulosa lebih banyak (41-45)%
2.
Hemiselulosa
3. Lignin
Beberapa
sel mengalami penambahan lignin yang keras dan kaku
b. Plastida
b. Plastida
1.
Hanya
pada tumbuhan
2.
Bermembran
rangkap Membrane luar untuk melewatkan molekul berukuran kecil Membrane dalam
bersifat selektif permeable, memilih molekul yang keluar masuk dengan transport
aktif
3. Organel yang mengandung pigmen Jenis-jenisnya
adalah :
1.
Kloroplas
Plastida yang mengandung klorofil Hanya dijumpai pada sel
autotrof eukariotik Membrane dalam membentuk tilakoid (tempat terjadinya
fotosintesis) dan Membungkus cairan kloroplasStroma untuk penyimpanan hasil
fotosintesis Tilakoid bertumpuk disebut grana
2.
Kromoplas
Bertugas menyintesis dan menyimpan pigmen merah, jingga,
atau kuning Misal : pada tomat dan wortel
3.
Leukoplas
Tidak mengandung pigmen warna Terdapat pada jaringan yang
tidak terkena cahaya Yaitu terdapat pada sel-sel embrional, empulur batang,
bagian tumbuhan di dalam tanah yang berwarna putih
4.
Amiloplas
Tidak mengandung pigmen Berfungsi dalam penyimpanan amilum
(pati) Misal pada umbi.
c.
vakuola
1. Bermembran
2. Berisi cairan vakuola
3. Pada hewan vesikula
4. Pada tumbuhan : Tumbuhan muda
vakuola kecil Tumbuhan dewasa vakuola besar-besar
5. Berhubungan dengan tekanan turgor
6.
Tekanan
turgor berguna untuk mengatur gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel
Vakuola berisi: Senyawa cadangan makanan (as.amino, gula, beberapa asam.organik
dan protein) Metabolit sekunder (senyawa yang tidak diperlukan oleh sel itu
sendiri)
d.
Sentriol
1.
Hanya
terdapat pada sel hewan
2. Sepasang structur seperti silinder
yang memiliki lubang tengah
3. Tersusun dari protein mikrotubulus
4. Pasangan sentriol terletak menyudut
5. Tampak seperti jala berlekatan
dengan kromosom saat sel membelah
6. Jala tersebut disebut benang spindle
fungsi : Mengatur polaritas pembelahan sel hewan Mengatur pemisahan kromosom
selama pembelahan sel Dapat kami simpulkan bahwa bentuk dan susunan sel yang
terdapat pada preparat berbeda-beda, namun secara mendasar perbedaan tersebut
dapat kita lihat antara sel hewan dan sel tumbuhan yang dimana antara keduanya
memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
IV.
METODE
PENELITIAN
4.1
Alat
a.
Mikroskop
b.
Gelas objek dan
gelas penutup
c.
Pipet tetes
d.
Beaker glass
e.
Silet baru
f.
Lap dari kain
kaos
g.
skalpel
4.2
Bahan
a.
Sel epitel
rongga mulut
b.
Umbi lapis
bawang merah
c.
Serabut buah
kapuk randu
d.
Helaian daun
bayam
e.
Helaian daun
rumput
f.
Jaringan
meristem tumbuhan (awetan)
g.
Penampang melintang
batang (awetan)
h.
Air
i.
Alkohol 70%
j.
Larutan Methilen
Blue
k.
Kertas
Hisap/tisu
4.3
Cara
Kerja
a.
Mengamati
sel hewan (bahan: epitel rongga mulut)
|
b.
Mengamati
sel tumbuhan (bahan: sel umbi lapis bawang merah)
|
c.
Mengamati
sel tumbuhan yang berbentuk panjang(serabut kapuk randu)
|
d.
Melihat
sel berbentuk pipih (epidermis daun bayam)
|
e.
Melihat
sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput)
|
f.
Jaringan
meristem ujung batang (preparat awetan)
|
g.
Mengamati
berbagai bentuk sel penampang lintang batang (preparat awetan)
|
V. HASIL PENGAMATAN
5.1
Sel hewan (bahan : epitel rongga mulut)
Hasil
pengamatan untuk bahan a :
Inti
sel Membran sel
sitoplasma
gelembung
udara
Perbesaran
: 100x
|
Keterangan
:
1.
Membran sel
2.
Sitoplasma
3.
Inti
sel/nukleus
4.
Bentuk tidak
teratur
5.
Inti sel
selalu ditengah
6.
Gelembung
udara
|
5.2
Sel tumbuhan (bahan : sel umbi lapis bawang merah)
Hasil
pengamatan untuk bahan b :
Dinding sel
sitoplasma
Perbesaran :
100x
|
Keterangan :
1.
Membran sel
2.
Sitoplasma
3.
Inti sel /
nucleus
4.
Dinding sel
5.
Bentuk teratur
|
5.3
Sel tumbuhan yang berbentuk panjang (serabut kapuk
randu)
Hasil
pengamatan untuk bahan c :
Dinding sel gelembung udara
Sitoplasma
(ruang sel)
Perbesaran : 100x
|
Katerangan :
1.
Dinding sel
2.
Gelembung
udara
3.
Ruang sel
4.
Sitoplasma
|
5.4
Sel berbentuk pipih (epidermis daun bayam)
Hasil
pengamatan untuk bahan d :
sitoplasma Dinding sel
Perbesaran :
100x
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Bentuk sel
tidak beraturan
|
5.5
Sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput)
Hasil
pengamatan untuk bahan e :
Dinding sel
sitoplasma
Perbesaran :
100x
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Sel bentuk
kubus
4.
Sel bentuk
panjang
|
5.6
Jaringan meristem ujung batang (preparat awetan)
Hasil
pengamatan untuk bahan f :
xilem ruang sel
floem
Perbesaran :
100x
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Inti sel
4.
Xylem
5.
Floem
|
5.7
Sel penampang lintang batang (preparat awetan)
Hasil
pengamatan untuk bahan g :
Floem xilem jaringan korteks
Ruang
sel Dinding sel
Perbesaran :
100x
|
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Ruang sel
3.
Jaringan
epidermis
4.
Jaringan
korteks
5.
Xylem
6.
Floem
7.
Sel berbentuk
teratur
|
VI.
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan, sel hewan dan tumbuhan memiliki suatu perbedaan tertentu, tetapi
juga memiliki beberapa persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan
fungsi dari bagian-bagian selnya.
Tabel perbedaan antara sel tumbuhan dan
sel hewan :
Bagian-bagian sel
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
Membran sel
|
Ada
|
Ada
|
Dinding sel
|
Ada
|
Tidak Ada
|
Nukleus
|
Ada
|
Ada
|
Sitoplasma
|
Ada
|
Ada
|
RE
|
Ada
|
Ada
|
Ribosom
|
Ada
|
Ada
|
Aparatus
Golgi
|
Ada
|
Ada
|
Lisosom
|
Tidak Ada
|
Ada
|
Mitokondria
|
Ada
|
Ada
|
Kloroplas
|
Ada
|
Tidak Ada
|
Vakuola
|
Ada
|
Tidak lazim
ada
|
Sentrosom
|
Tidak Ada
|
Ada
|
Plastida
|
Ada
|
Tidak Ada
|
Dari
beberapa sel tumbuhan dan sel hewan yang di amati dalam praktikum tersebut,
dapat di ketahui bahwa 7 (tujuh) sel tersebut tergolong pada sel tumbuhan atau
sel hewan :
a. Sel
tumbuhan
1. Umbi
lapis bawang merah
2. Serabut
buah kapuk randu
3. Helaian
daun bayam
4. Helaian
daun rumput
5. Jaringan
meristem tumbuhan (awetan)
6. Penampang
melintang batang (awetan)
b. Sel
hewan
1. Sel
epitel rongga mulut
Jadi,
sebagian besar dari beberapa sel yang kita amati dengan perbesaran 100x adalah
sel tumbuhan. Sebab, dari berbagai ciri-ciri yang di temukan di dalam sel saat
menggunakan mikroskop sebagian besar memiliki dinding sel. Diding sel merupakan
ciri-ciri utama sel tumbuhan. Sedangkan yang bukan sel tumbuhan hanyalah sel
epitel rongga mulut, sebab di dalam sel tersebut tidak terdapat dinding sel
dari yang kita amati.
Di
dalam sel tumbuhan dan sel hewan terdapat organel-organel sel yang yang
memiliki berbagai fungsi. Dari pengamatan tersebut kita dapat mengetahui
organel-organel sel dan fungsinya. Walaupun ada beberapa organel sel yang tidak
sama antara sel tumbuhan dan sel hewan. Akan tetapi banyak persamaannya.
Organel-organel
sel tumbuhan dan hewan yaitu :
1.
Membran plasma
Membran
plasma merupakan lapisan paling luar sel yang tersusun atas lemak berlapis
rangkap yang terdiri atas fosfolipid dan protein. Membran ini bersifat
semipermiabel (hanya dapat dilalui air dan zat tertentu).
Berfungsi :
·
Untuk melindungi organel-organel di
dalam sel.
·
Untuk mengatur keluar masuknya zat (alat
transportasi).
·
Sebagai respirator dari rangsangan luar
sel.
2.
Dinding sel
Dinding
sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari selulosa
(kebanyakan), pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan dari Ca dan Mg.
Berfungsi :
·
Memberi bentuk sel pada tumbuhan.
·
Melindungi isi sel.
3.
Nekleus (inti)
Nekleus
merupakan pusat pengaturan seluruh proses yang terjadi di dalam sel. Didalam
nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi menyintesis berbagai macam molekul
RNA yang digunakan dalam perakitan ribosom, juga terdapat nukleoplasma dan
benang kromatin.
Berfungsi:
·
Menjaga integritas gen.
·
Pengendali seluruh kegiatan sel.
·
pengatur
warisan sifat dan pengatur pembelahan sel.
4.
Sitoplasma
Sitoplasma
adalah protoplasma yang
menyerupai selai dan terletak di luar inti, dan di sebelah dalam dari membran
sel.
Berfungsi:
·
Sumber bahan kimia penting bagi sel.
·
Tempat terjadiya reaksi metabolism sel.
5.
Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum
Endoplasma merupakan jejaring membran yang sedemikian ekstensif sehingga
menyusun lebih dari separuh total membran dalam banyak sel eukariotik. Struktur
retikulum endoplasma menyerupai kantung berlapis-lapis, yang disebut sisterna.
Retikulum Endoplasma dibagi menjadi dua yaitu:
· RE
kasar
Cirinya
yaitu ada ribosom yang berfugsi sebagai tempat sisntesis protein.
· RE
halus
Cirinya
yaitu tidak ada ribosom dan memiliki fungsi yaitu: sintesis lipid pada proses
metabolisme, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, tetoksifikasi
obat, reseptor adhesi pada protein membran sel, mensitesis lemak, dan menetralisir racun.
6.
Ribosom
Ribosom
merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein.
Berfungsi:
·
Tempat sintesis protein.
7.
Kompleks golgi
Kopmpleks
golgi terdiri dari kantong-kantong pipih bermembran sisterna yang terlihat
seperti tumpukan pita bread (roti
pipih yang bisa dipotong untuk di beri isi).
Berfungsi:
·
Berperan dalam ekskresi sel.
·
Menampung dan mengolah protein.
·
Pembentukan dinding sel.
·
Pembentukan lisosom.
8.
Lisosom
Lisosom
adalah kantong bermembran yang berisi enzim-enzim hidrolitik.
Berfungsi:
· Mencerna
makanan yang masuk kedalam sel (pencernaan intraseluler) dan prosesnya disebut
fagositosis.
9.
Mitokondria
Mitokondria
diselubungi oleh dua membran, yang masing-masing merupakan lapisan ganda
fosfolipid dengan sekumpulan unik protein yang tertanam didalamnya. Membran
luar bertekstur mulus, namun membran dalam berlipat-lipat, dengan pelipatan ke
dalam yang disebut krista (crista).
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 kompartemen internal yaitu ruang
antarmembran dan matriks mitokondria.
Berfungsi:
·
Tempat respirasi pada makhluk hidup.
·
Penghasil energi ATP
10. Vakuola
Vakuola
adaah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-beda pada jenis
sel yang berbeda-beda. Ada dua jenis vakuola yaitu:
·
Vakuola makanan (food vacuole), yang terbentuk melalui fagositosis. Fungsinya yaitu
mencerna makanan dan mengedarkan makanan.
·
Vakuola kontraktil (contractile vacuole), yang fungsinya yaitu untuk mengatur tekanan
osmotik sel atau ekskresi.
11. Sentrosom
Pada
umumnya sel hewan memiliki sentrosom, letaknya pada sitoplasma dekat membran
inti. Pada saat pembelahan mengandung dua sentriol, sebuah sentrosom terbentuk
dari sembilan sel tabung masing-masing terdiri atas tiga buah mikrotobula,
berfungsi menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel. Sentrosom berfungsi
untuk proses pembelahan sel.
12. Plastida
Plastida
adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Ada 3 macam plastida
yaitu:
· Leukoplas : plastida yang berbentuk amilum
(tepung).
· Kloroplas : plastida yang umumnya berwarna
hijau, terdiri dari: klorofil a dan
b (untuk fotosintesis), xantofil, dan
karoten.
· Kromoplas : plastida yang banyak mengandung
karoten.
Plastida pada tumbuhan dibedakan kedalam beberapa bentuk, tergantung
fungsinya dalam sel. Plastida yang belum terdeferensiasi berkembang menjadi:
o
Amiloplas :
untuk menyimpan cairan.
o
Kloroplas :
untuk fotosintesis.
o
Etioplas :
kloroplas yang belum terkena cahaya.
o
Elaioplas :
untuk menyimpan lemak.
o
Kromoplas :
untuk sintesis dan menyimpan pigmen.
o
Leukoplas :
untuk mensintesis monoterpan.
Fungsi umum plastid
:
· Untuk
fotosintesis
· Sintesis
lemak.
· Memberikan
warna pada sel tumbuhan.
Tujuan dari pemberian methilen blue
pada pengamatan sel hewan (sel epitel rongga mulut) di gelas obyek adalah
supaya pengamatan pada sel tersebut dapat terlihat. Sel epitel rongga mulut
berwarna putih dan akan samar-samar jika dilihat saat terkena cahaya dan saat
diamati d bawah mikroskop. Oleh karena itu, sebelum diamati ditetesi methilen
blue agar sel epitel rongga mulut dapat dilihat. Dan akibat dari tetesan
methilen blue tersebut sel epitel rongga
mulut akan berwarna biru dan tampak terlihat jelas saat diamati dengan
perbesaran 100x. Pengamatan dibawah mikroskop, sel-sel epitel
berwarna biru
agak keunguan.
Nukleus sel epitel menjadi lebih biru
karena nukleus bersifat asam akan berwarna oleh pewarna basa yaitu methylene blue. Saat pengamatan sel masih dalam
bentuk asalnya, tidak terjadi
plasmolisis atau
krenasi karena menggunakan zat warna netral yaitu pada kosentrasi setara dengan
kosentrasi cairan tubuh 0,9% larutan. Didalam preparat masih terdapat kotoran hal ini diduga
berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut yang ikut terambil saat
pengambilan epitelium mukosa menggunakan tangkai skalpel.
Dan
tujuan dari pemberian air pada gelas obyek terlebih dahulu sebelum spesimen
adalah untuk mencegah terjadinya goresan specimen pada gelas obyek,
meminimalisir adanya gelembung udara saat pengamatan,dan agar hasilpengamatan
tersebut terlihat lebih jelas.
VII.
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Struktur
sel hewan dan sel tunbuhan memiliki banyak persamaan, namun juga memiliki
beberapa perbedaan. Di dalam struktur sel tumbuhan dan sel hewan terdapat
organel-organel yang sama, yaitu : membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus
golgi, ribosom, vakuola, inti sel, dan membran inti. Namun dalam sel hewan
terdapat organel sel yang tidak ada dalam tumbuhan, yaitu : sentrosom, lisosom,
dan sentriol. Sedangkan dalam sel tumbuhan terdapat organel sel yang tidak
terdapat di dalam sel hewan, yaitu : dinding sel, plastida, vakuola sentral,
dan glioksisom.
Kaitannya dalam sel,
bentuk-bentuk sel sangat bervariasi. Sel yang fungsinya sebagai jaringan
pelindung umumnya mempunyai bentuk relatif pipih dan melebar karena fungsinya
untuk menutupi permukaan tubuh. Sedangkan sel yang fungsinya sebagai jaringan
pengangkut bentuk selnya relatif panjang, karena sel tersebut berfungsi sebagai
alat transportasi air dan mineral dari dalam tanah ke arah tubuh tumbuhan
maupun hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
7.2
Saran
Seharusnya
saat pengamatan membawa kamera digital, sehingga tidak kesulitan untuk
mengambil gambar hasil pengamatandan hasil gambarnya dapat lebih jelas dari
pada kamera HP. Atau di ruang laboratorium di sediakan kamera digital, sehingga
mahasiswa tidak kesulitan mencari kamera.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil
A., dkk. 2008. Biologi edisi 8, jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Waluyo, Joko.
2010. Biologi Umum. Jember: EWSP
UNIVERSITY.
Soenarwoto,
Idjah. 1980. Biologi Umum 2. Jakarta:
Gramedia.
Tim Dosen Pembina.
2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.
Jember: Universitas Jember
Muhammad, Risal. 2012. Makalah perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
http://www.artikelbagus.com/2012/04/makalah-perbedaan-sel-tumbuhan-dan-sel-hewan.
(3/10/2014)